Kelas Inspirasi dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2019



HARI GURU – 25 November tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru. Maka, di momen yang spesial ini, kami juga membuat kegiatan yang spesial pula. Di tahun ini, kami mengadakan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kegiatan hari ini diawali dengan upacara bendera. Terasa istimewa dan berbeda karena para petugas adalah guru-guru. Jika biasanya petugasnya anak-anak, pada kesempatan kali ini, kami bertugas sebagai bentuk keteladanan kami. Juga mau menunjukkan bahwa guru tidak hanya bisa berkata-kata, tetapi juga memberikan contoh dan memang dapat melakukan apa yang kami suruhkan kepada anak-anak. 

Meskipun sudah sering tampil di depan anak-anak, kami juga masih merasa grogi dan gemetar juga saat bertugas. Namun, semua berjalan dengan baik dan para guru telah menunaikan tugas dengan sangat baik. Anak-anak juga terkesan dengan penampilan dari guru-guru yang bertugas hari ini.

Satu hal yang membuat kami merasa tambah grogi adalah karena pada upacara hari ini, ada beberapa wali murid yang ikut upacara. Beliau-beliau ini kami undang untuk menjadi inspirator untuk menggantikan kami pada kegiatan Kelas Inspirasi.

Kelas Inspirasi, ya inilah kegiatan kami hari ini, dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2019. Apa itu Kelas Inspirasi? Kelas Inspirasi merupakan kesempatan bagi orang tua murid untuk berbagi inspirasi kepada anak-anak selama 1 hari penuh. Seluruh kegiatan pembelajaran di kelas diisi oleh wali murid, yang kami sebut sebagai Inspirator. 

Para inspirator dipilih dari masing-masing kelas (meskipun tidak semuanya mengirimkan wakilnya). Beberapa kali kami bertemu untuk koordinasi dan berkomunikasi dalam grup Whatsapp, untuk menentukan jadwal dan materi yang akan mereka bawakan dalam Kelas Inspirasi. Para inspirator bebas memilih materi yang ingin disampaikan, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Para Inspirator
Ada 8 inspirator yang bersedia berbagi dan berproses bersama kami. Mereka adalah:
  1. Ibu Nurhayati Gultom, ibu dari Andre Marvel Pakpahan, siswa kelas V SD dan Mutiara Indah Marbun, siswi TK A, yang pada hari ini berbagi kemampuan senamnya dengan menjadi instruktur senam aerobik.
  2. Ibu Maria Eka Rahmayanti, ibu dari Rafael Nindyantara, siswa kelas III SD dan Margareth Anindita Artanti, siswi TK A, yang pada hari ini mengisi Cooking Class, membuat hamburger bersama anak-anak TK.
  3. Ibu Dian Rahmawati, ibu dari Zefanya Janika Sambrana, siswi kelas TK B, yang pada hari ini mengisi Cooking Class, membuat Es Kopyor bersama anak-anak TK.
  4. Ibu Natalia De Oliveira, ibu dari Christ Deasy Aventy Putry, siswi kelas TK A dan Joshua Vinales, siswa Preschool, yang pada hari ini mengisi Happy Class bersama anak-anak Preschool.
  5. Ibu Ika Kurnia Setyorini, ibu dari Excella Melody Christania, siswi kelas I SD, yang pada hari ini mengisi Food Education bersama dengan anak-anak SD.
  6. Ibu Nambi Naruku, ibu dari Tankania, siswi kelas III SD, yang pada hari ini mengisi Creative Class bersama dengan anak-anak SD.
  7. Ibu Diana Puspitarini, ibu dari Yosua Putra Prasetya, siswa kelas VI SD, yang pada hari ini mengisi Inspiring Sharing bersama dengan anak-anak SD.
  8. Bapak Paulus Wowon Iswono, ayah dari Yohanes Seyva Isevart, siswa kelas IV SD dan Cornelia Prisilla Ishana, siswi kelas II SD, yang pada hari ini berbagi pengalaman dan teknik menyablon untuk anak-anak SD.

Jalannya Kelas Inspirasi
Setelah upacara anak-anak langsung diajak senam bersama di lapangan, bersama dengan ibu Nurhayati. Tak hanya anak-anak, guru-guru dan wali murid lain pun ikut senam bersama. Para peserta (terutama anak-anak) tentunya sungguh senang, karena senam kali ini lebih fresh dan berbeda dari senam setiap hari Jumat kedua dan keempat. Selain itu, mereka bersemangat karena yang menjadi instrukturnya adalah orang tua dari salah satu temannya.

Di salah satu Cooking Class, ibu Maria Eka mengajak anak-anak untuk membuat hamburger. Anak-anak sungguh bersemangat ketika mereka tahu bahwa akan diajak untuk membuat hamburger. Secara sabar inspirator mengajari secara bertahap proses menata roti dan isinya. Untuk proses membakar roti dan ham dilakukan oleh inspirator didampingi oleh salah seorang guru TK.

Cooking Class milik ibu Dian berbeda lagi. Beliau mengajak anak-anak untuk membuat es kopyor. Wah, serunya. Mereka diajak untuk mengaduk agar-agar yang dimasak lalu secara bergantian menuangkan agar-agar panas ke atas es batu, sehingga agar-agar tersebut langsung membeku dan berbentuk semacam serpihan-serpihan. Anak-anak sungguh antusias melakukannya. Selanjutnya, mereka minum bersama.

Happy Class. Bahagia identik dengan anak-anak yang selalu ceria, dan membawa suka cita. Di kelas ini, ibu Natalia mengajak anak-anak untuk berkenalan dengan anggota tubuh manusia. Lalu selanjutnya diajak untuk menghias roti dengan keju, mentega, permen coklat Caca dan coklat Coky. Lucu-lucu bentuk roti karya mereka.

Di kelas Food Education, ibu Ika memberikan pengenalan tentang makanan sehat yang tidak harus 4 sehat 5 sempurna. Kini ada B2SA, yang merupakan singkatan dari Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman. Selain mengenalkan makanan-makanan tersebut, beliau juga mengajak anak-anak untuk bermain bersama. Karena ada gamenya, maka pemenangnya juga dapat hadiah kecil. Selain itu, mereka juga mendapatkan kue.

Creative Class, kelas yang dibimbing oleh ibu Nambi. Anak-anak di kelas ini diajak dan diajari oleh beliau membuat kantong gantung dari tas kain yang tidak dipakai. Tas tersebut dipotong lalu dilem, lalu diberi hiasan. Ya, meskipun ada beberapa anak yang tidak selesai (terutama kelas kecil), setidaknya mereka sudah tahu proses membuatnya dan dapat meneruskannya di rumah.


Ibu Diana, menjadi inspirator dalam di kelas Inspiring Sharing. Di kelas ini, beliau berbagi tentang pengalaman hidup tentang nasehat orang tua. Sebuah pengalaman hidup yang harapannya dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak agar mematuhi orang tuanya. Selain itu, mereka diajak juga untuk menghafalkan ayat Kitab Suci. Bagi anak-anak yang hafal, oleh Ibu Diana diberi hadiah kecil.

Di jam terakhir, ada Pak Wowon yang berbagi pengalaman menyablon kaos. Beliau ini memiliki usaha konveksi. Beliau dengan rela hati membawakan semua perlengkapan dan peralatan sablon dari rumahnya. Anak-anak diajak untuk praktik menyablon dan kaos-kaos yang telah disablon nantinya boleh dibawa pulang dengan gratis. Kaos-kaos ini adalah pemberian dari Pak Wowon.

Kesan
Rata-rata anak-anak menjawab puas dan senang ketika kami bertanya tentang kegiatan kelas inspirasi ini. Mereka senang karena ada sosok baru yang mengajar mereka. Ya, meskipun ada juga yang bilang capek. Karena memang sistem yang kami pakai adalah sistem Moving Class. Jadi setiap kali ganti jam, anak-anak dalam kelompoknya harus berpindah kelas.

Berbeda dengan anak-anak, para inspirator juga memiliki kesan tersendiri akan kegiatan ini. Ada beberapa inspirator yang merasa bahwa dalam memberikan materi ada yang tidak sesuai rencana dan di luar dugaan, yang akhirnya membawa perasaan yang tidak dapat digambarkan. Ada yang mengatakan seru, asyik, senang bisa mengajar anak-anak. Meskipun lelah karena anak-anak (anak TK) tidak bisa diam. Bahkan ada yang sampai di rumah malah diprotes putrinya, karena perhatiaannya terbagi, karena harus memperhatikan teman-temannya, “Mama iki aku tadi gak disuruh maju nyanyi,, tapi yg lain  seng  disuruh maju”, hahaha. Salah seorang inspirator yang lain juga punya kesan sendiri, “Mengajarnya sehari, ndereknya 5 hari”, begitu kata beliau. 

Masing-masing inspirator memiliki kesan tersendiri dalam proses hari ini, demikian pula anak-anak. Tentunya pengalaman hari ini akan senantiasa mereka—para inspirator dan anak-anak—kenang sepanjang hidup mereka, dan selalu akan membekas kuat.

Terima kasih para inspirator atas partisipasi dan kesediaannya untuk bekerja sama dengan kami. Sungguh Bahagia, kami memiliki bapak-ibu wali murid yang juga peduli akan pendidikan anak.

Mau ikut merasakan kegiatan kami yang lain daripada yang lain? Mari bergabung bersama kami. (ADK)