Kegiatan hari ini dimulai dengan pembiasaan pagi (doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Pancasila, Salam Literasi dan Tepuk PPK). Kemudian anak-anak dan orang tua dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 13-14 orang. Kelompok-kelompok ini diberi nama sesuai warna, yaitu merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Sebagai tanda pengenal, para anggota kelompok dipasangkan pita pada pergelangan tangan kanannya.
Sebagai pemanasan, masing-masing kelompok diminta untuk mengurutkan anggota kelompoknya sesuai dengan (angka) tanggal lahirnya, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Melalui permainan ini, orang tua dan anak-anak sedikit demi sedikit dibuat untuk berinteraksi dengan sesama anggota kelompok.
Game pertama yang dimainkan adalah game “Benar-Salah”. Para anggota kelompok diminta untuk memegang pundak atau pinggang anggota lainnya. Kemudian secara bersama-sama harus melakukan instruksi dari pembawa acara. Petunjuk yang digunakan ada 2, yaitu Kata Kunci dan Perintah. Jika kata kuncinya adalah Benar, maka para anggota kelompok harus mengikuti sesuai dengan perintahnya. Misalnya, perintahnya “kanan”, maka masing-masing kelompok melompat ke arah kanan, dst. Permainan yang sederhana tetapi juga menguras konsentrasi. Permainan ringan yang cukup seru sebagai bagian dari game pemanasan.
“Ball in the Hole” adalah permainan kedua yang kami mainkan. Di masing-masing kelompok disediakan karton yang memiliki satu lubang. Di pinggir-pinggirnya diberi tali sejumlah anggota kelompok. Salah satu anggota kelompok ditunjuk untuk mengambil bola yang ada di dalam kardus menggunakan sumpit. Bola yang diambil adalah bola sesuai dengan nama kelompok. Selanjutnya, mereka harus membawa bola tersebut menuju keranjang yang telah disediakan. Bola harus dimasukkan melalui lubang yang telah disediakan. Kelompok “hijau” memenangkan game ini. Mereka berhasil menjadi yang pertama mengumpulkan 10 bola.
Permainan keempat kami bernama “Ball Relay”. Permainan ini harus kami bagi menjadi 2 ronde, karena keterbatasan tongkat yang kami miliki. Ya, game ini memanfaatkan tongkat pramuka dan bola basket. Masing-masing anggota kelompok secara berpasangan memegang 2 tongkat. Selanjutnya, tugas mereka adalah memindahkan bola dengan cara dilempar. Bola yang ada di atas tongkat dilempar dan ditangkap oleh anggota kelompok yang lain. Walau pun terlihat sederhana dan mudah, ternyata cukup susah untuk anak-anak. Ada yang karena membukanya terlalu lebar. Ada yang tongkatnya terlepas saat terkena bola. Tetapi mereka tetap dapat menikmati permainan ini. Sesi pertama game ini dimenangkan oleh kelompok “merah”. Sesi kedua dimenangkan oleh kelompok “ungu”.
Permainan selanjutnya adalah “Dropping Drink Bottles”. Kami menamai permainan-permainan ini dengan bahasa Inggris. Biar keren dan membuat orang penasaran. Permainan memanfaatkan balon yang diisi air, botol air mineral yang berisi air, dan kaleng. Masing-masing kelompok diberikan 2 balon yang berisi air, yang diujungnya sudah diikat dengan tali. Balon ini harus diikat di pinggang, lalu diayunkan untuk menjatuhkan botol dan kaleng yang tersedia. Jika 2 balon yang dimiliki kelompok pecah semua, maka kelompok tersebut dinyatakan gagal. Pemenang dalam permainan ini adalah kelompok “merah”.
Permainan terakhir ini adalah permainan yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak, karena bermain dengan air. Permainan ini bernama “Water Relay”. Masing-masing kelompok mempunyai tugas untuk mengisi 4 botol air mineral kosong menggunakan gelas plastik. Air tersebut harus dipindahkan secara estafet oleh masing-masing anggota kelompok. Anak-anak senang sekali dengan permainan ini. Karena bisa basah-basahan. Bahkan ada yang sengaja disiramkan agar bisa basah.
Sungguh senang hari ini, kami bisa berkumpul bersama, bersuka cita bersama, menjalin keakraban bersama anak-anak dan orang tua. Terima kasih para Bapak-Ibu yang telah berkenan menyempatkan waktu satu hari yang berharga ini untuk berkumpul dan bermain bersama anak-anak. Kami percaya, setiap pengalaman yang terjadi hari ini menjadi goresan indah dalam benak kita—orang tua, anak-anak, guru. Semoga kebersamaan ini mampu menjadi fondasi yang kuat dalam terciptanya pendidikan yang holistik dalam diri anak-anak. (ADK)
