Kenali Kecerdasan Majemuk dan Kembangkan Buah Hati sesuai Kemampuannya - Wijana Mojoagung
Loading post...

Kenali Kecerdasan Majemuk dan Kembangkan Buah Hati sesuai Kemampuannya


 

Dunia semakin berkembang, namun masih banyak orang tua yang terjebak dalam konsep yang kurang tepat tentang kecerdasan anak. Masih banyak yang berpikir bahwa anak yang cerdas adalah yang bisa cepat calistung (baca tulis hitung), sedangkan yang terlambat dalam hal itu dianggap kurang cerdas. Parahnya lagi, masih ada orang tua yang beranggapan bahwa anak yang cerdas adalah anak yang mendapatkan nilai matematika 100. “Anakku cerdas, dia hafal perkalian.” begitu tutur salah satu orang tua yang menceritakan tentang anaknya.


Padahal sebenarnya sudah berkembang lama tentang tipe-tipe kecerdasan. Anak cerdas bukan hanya karena nilai matematikanya 100 saja. Matematika adalah salah satu dari 9 kecerdasan dari teori yang digagas oleh Howard Gardner. Gardner merupakan pakar pendidikan dan psikologi berkebangsaan Amerika, yang menggagas teori Multiple Intellegences atau Kecerdasan Majemuk. Teori yang menjadi sumber kekuatan baru bagi pendidik untuk lebih luas dalam berkreativitas dan juga berinovasi di dunia pendidikan ini pertama kali dikenal pada tahun 1983. Sudah lama sekali ternyata munculnya.

Menurut Gardner, setiap pendidik harus belajar meyakini bahwa di balik keterbatasan, siswa tentu juga memiliki kelebihan yang belum tereksplor dengan baik. Oleh karena itu, diharapkan siswa dapat mengasah keahlian yang dimiliki, sebab setiap siswa tentu punya kelebihan masing-masing. Berikut beberapa macam kecerdasan majemuk, yaitu:

 

1. Kecerdasan Bahasa atau Linguistik

 

Kecerdasan majemuk verbal bahasa atau linguistik merupakan kecerdasan yang memiliki kepekaan terhadap kebermaknaan bahasa, yang meliputi tata bahasa, struktur kalimat, bunyi, fungsi dan permainan bahasa.


Karakteristik:

  • Senang membaca dan menulis
  • Punya banyak perbendaharaan kata
  • Ingat informasi tertulis dan lisan
  • Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik
  • Menggunakan bahasa dengan benar
  • Berdebat atau memberikan pidato persuasif
  • Ekspresif saat bercerita

 

Pilihan karier potensial:

  • Penulis/wartawan
  • Pengacara
  • Guru
 

2. Kecerdasan Visual dan Spasial

 

Kecerdasan ini terdapat ketertarikan terhadap sebuah gambar. Karakteristik bagi pemilik kecerdasan ini adalah lebih mudah menghafalkan wajah daripada nama, menyampaikan ide atau pendapat dengan sketsa, dan memiliki kompetensi yang kreatif dan imajinatif di dalam segala bidang.


Karakteristik:

  • Lebih mudah menghafalkan wajah daripada nama
  • Menyampaikan ide atau pendapat dengan sketsa
  • Memiliki kompetensi yang kreatif dan imajinatif
  • Suka menggambar atau melukis
  • Senang bermain warna
  • Mudah membaca peta

 

Pilihan karier potensial:

  • Arsitek
  • Artis
  • Insinyur
  • Desainer 
 

3. Kecerdasan Musikal

 

Bagi seseorang yang memiliki kecerdasan musikal tentu menyukai kegiatan senang bernyanyi, senang mendengarkan musik, bisa mengingat nada dan irama. Saat melakukan aktivitasnya bisa juga dalam memainkan alat musik seperti gitar, drum, piano dan lainnya. Tidak hanya jago dalam memainkan alat musik atau mendengarkan lagu


Karakteristik:

  • Suka mendengarkan musik
  • Dapat memainkan berbagai alat musik
  • Mampu memahami melodi, irama, dan ketukan sebuah lagu
  • Senang bernyanyi
  • Peka terhadap suara

 

Pilihan karir potensial:

  • Pemusik
  • Komposer
  • Penyanyi
  • Guru musik
  • Konduktor
 

4. Kecerdasan Logika Matematika

 

Kecerdasan logika matematika ini lebih menyukai kegiatan yang berhubungan dengan angka. Yang mana mampu dalam menyelesaikan soal-soal hitungan atau matematika, menyukai puzzle, mengolah angka, mampu menginterpretasikan tabel, grafik atau diagram, senang dengan permainan yang melibatkan strategi, dan logika untuk menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola visual, pola jumlah, atau pola warna. Suka beranalisis atau bernalar dan lainnya.


Karakteristik:

  • Menyukai puzzle
  • Mampu mengolah angka
  • Senang dengan permainan yang melibatkan strategi
  • Suka menganalisis atau bernalar
  • Mampu menyajikan data-data
  • Tertarik dengan pola-pola

 

Pilihan karier potensial:

  • Ilmuwan
  • Ahli matematika
  • Programmer komputer
  • Insinyur
  • Akuntan 
 

5. Kecerdasan Interpersonal

 

 

Kecerdasan interpersonal biasanya dimiliki oleh seseorang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, dapat memahami perbedaan pola pikir, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, supel dan memiliki rasa empati yang besar bagi orang-orang yang berada di sekitarnya. Kecakapan yang dimiliki merupakan kemampuan dalam bermasyarakat serta memahami dan berinteraksi dengan orang lain.


Karakteristik:

  • Memiliki jiwa sosial yang tinggi
  • Suka bekerja sebagai tim
  • Memiliki banyak teman
  • Ciptakan hubungan positif dengan orang lain
  • Lihat situasi dari perspektif yang berbeda
  • Mampu bekerja sama
  • Senang berinteraksi

 

Pilihan karier potensial:

  • Psikolog
  • Filsuf
  • Konselor
  • Pramuniaga
  • Politikus 
 

6. Kecerdasan Intrapersonal

 

 

Bagi pemilik kecerdasan intrapersonal ini memiliki karakteristik yang cerdas dalam memahami diri sendiri, lebih suka menyendiri, suka merenung segala hal yang penting, suka membuat catatan penting, suka menulis diary. Kecerdasan seperti ini dimiliki oleh seseorang yang selalu berpikir realistis, biasanya orang seperti ini senang memikirkan masa depan dan cita-citanya.


Karakteristik:

  • Mampu mengenali kekuatan dan kelemahan mereka dengan baik
  • Memiliki kesadaran diri yang sangat baik
  • Senang memikirkan masa depan dan cita-citanya
  • Bisa mengendalikan keinginan serta perilakunya
  • Mampu membuat rencana dan keputusannya dengan sendiri

 

Pilihan karier potensial:

  • Filsuf
  • Penulis
  • Ahli teori
  • Ilmuwan
 

7. Kecerdasan Naturalis

 

Kecerdasan naturalis ini dimiliki oleh seseorang yang menyukai hal-hal yang berbau alam, seperti halnya memelihara binatang, suka melihat film flora dan fauna, senang bercocok tanam, memiliki rasa empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitar, gemar melakukan suatu perjalanan atau wisata alam seperti ke daerah pegunungan, hutan, laut dan lainnya, serta juga tertarik mempelajari spesies makhluk hidup.


Karakteristik:

  • Tertarik pada mata pelajaran seperti botani, biologi, dan zoologi
  • Menikmati kegiatan berkemah serta hiking
  • Senang berkebun
  • Senang memelihara binatang
  • Suka melihat film flora dan fauna
  • Senang berwisata alam
  • Tertarik mempelajari spesies makhluk hidup

 

Pilihan karier potensial:

  • Ahli biologi
  • Konservasionis
  • Tukang kebun
  • Petani
 

8. Kecerdasan Kinestetik

 

 

Kecerdasan kinestetik atau jasmani yang dimiliki oleh seseorang yang mampu memahami tubuh, seperti halnya suka berolahraga, menari, mampu meniru gerakan-gerakan yang dilihat. Pada intinya kecerdasan ini memiliki karakteristik yang aktif dalam kegiatan yang melibatkan fisik.


Karakteristik:

  • Terampil dalam menari dan olahraga
  • Senang menciptakan sesuatu dengan tangannya
  • Memiliki koordinasi fisik yang sangat baik
  • Mengingat dengan melakukan, bukan mendengar atau melihat
  • Senang melakukan berbagai aktivitas fisik
  • Sulit duduk diam dalam waktu lama

 

Pilihan karier potensial:

  • Penari
  • Pematung
  • Aktor
  • Atlet
 

9. Kecerdasan Eksistensial

 

Kecerdasan eksistensial merupakan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh seseorang yang mampu menempatkan dirinya sendiri. Seperti contoh pemahaman yang dimiliki oleh kecerdasan ini adalah tentang kebermaknaan hidup, memiliki pengalaman batin, kehidupan setelah kematian, memahami proses kehidupan yang berbeda-beda pada setiap orang dan akhir kisah sebuah kehidupan.


Karakteristik:

  • Minat pada pertanyaan tentang kehidupan dan kematian
  • Ingin tahu tentang filosofi hidup dan mati
  • Melihat melampaui indra untuk menjelaskan fenomena
  • Terkadang memikirkan sesuatu di luar usianya.
  • Mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban tentang eksistensi manusia.

 

Pilihan karier potensial:

  • Instruktur meditasi
  • Instruktur yoga
  • Cenayang
  • Pendeta

 

 

Kesimpulan

Kesimpulannya, masing-masing anak memiliki kemampuan yang berbeda. Tak perlu membanding-bandingkan, apalagi memaksakan kehendak anak. Jika anak “lemah” dalam satu bidang, maka tugas orang tua adalah mengamati dan menemukan kekuatan dalam bidang yang lain. Dengan demikian, anak akan dapat berkembang secara maksimal, dan tentunya orang tua tidak perlu lagi stres memaksakan kehendaknya kepada anak-anak.

 

Mari berbenah. Pendidikan zaman sekarang sudah jauh berbeda dari pendidikan 20 atau 30 tahun yang lalu. Anak perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuannya. Ibaratnya, biarlah ikan pandai berenang. Tak perlu memaksanya untuk pandai memanjat. Atau, biarlah elang unggul dalam penerbangan, tak perlu memaksanya untuk menyelam. (ADK)

 
Referensi:
https://www.gramedia.com
https://www.orami.co.id


Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana

 
Program Kami

Formulir Kontak