Play Day SD: Tawa Ria Sukacita - Wijana Mojoagung
Loading post...

Play Day SD: Tawa Ria Sukacita

 

 
Setelah 2 tahun lebih “dihajar” oleh pandemi, yang membuat berbagai macam kegiatan harus dibatasi, pada hari ini (10/06/2022) sekolah mengadakan kegiatan Play Day untuk SD. Play Day merupakan sebuah program di mana sekolah menyediakan waktu sehari untuk anak-anak dapat bermain. Baik dengan teman-temannya, maupun dengan guru-guru. Sungguh menyenangkan hari ini bisa merasakan kegiatan ini kembali.
 

Dalam Pay Day ini terdapat 5 game utama dan 1 game pemanasan. Game pemanasan yaitu permainan pemburu dan tupai. Bapak Antonius Dwi K, selaku pemandu acara akan menceritakan sebuah cerita. Ketika pemandu mengatakan pemburu, mereka harus berganti pasangan. Begitu juga dengan tupai dan badai.

 

 

Setelah game pemanasan selesai, anak-anak dibagi menjadi 6 kelompok. Permainan yang dimainkan di sesi ini adalah “Ular Buta”. Anak-anak diminta untuk berbaris dengan mata tertutup. Pemimpin kelompok berada di paling belakang. Hanya pemimpin yang tidak mengenakan penutup mata, namun mulutnya di lakban. Untuk memberi petunjuk, masing-masing kelompok harus menyusun strategi dan menyepakati kode isyarat dalam kelompok masing-masing.

 

 

Game “Ball in The Hole” adalah permainan kedua yang dimainkan anak-anak pada hari ini. Masing-masing kelompok mendapatkan 1 kardus dengan tali di samping-sampingnya. Di kardus tersebut terdapat lubang yang nantinya digunakan sebagai lubang untuk memasukkan bola ke dalam keranjang. Untuk anak-anak, permainan ini ternyata cukup sulit, terutama dalam menerapkan kekompakan dan kerja sama. Namun, bukan berarti tidak bisa. Setelah mencobanya lagi, lagi, dan lagi, akhirnya anak-anak mampu memasukkan bola ke dalam keranjang.

 

 

Seperti frase dalam Alkitab, game yang satu ini bernama “Satu tubuh, banyak anggota”. Dalam game ini, anak-anak berkumpul menjadi satu lalu diikat menggunakan tali. Tugas mereka adalah mengambil bola-bola plastik yang disebar di lapangan sesuai dengan warna yang telah ditentukan. Game ini membutuhkan kekompakan serta ketaatan pada arahan pemimpinnya. Dalam game ini, anak-anak diajarkan untuk dapat menahan ego masing-masing. Karena, jika satu anak tidak patuh, maka semua anggota akan menerima konsekuensinya. 1 jatuh, jatuh semua.

 

Game kelima yang dimainkan adalah “Nail in the Bottle”. Permainan tersingkat yang dimainkan oleh anak-anak. Di luar dugaan, ternyata mereka dapat begitu kompak dan berhasil memasukkan paku ke dalam botol dalam waktu 1 menit. Padahal, mereka harus memasukkan paku yang telah diikat dengan benang. 

 

 

Jabrik. Terdengar nyeleneh. Namun, itulah permainan terakhir yang dimainkan. Permainan ini menggunakan peralatan sedotan dan tusuk gigi sebagai medianya. Dalam permainan ini, anak-anak harus mengambil sedotan yang telah disediakan dan menancapkannya ke tusuk gigi yang telah disediakan. Tetapi mereka tidak boleh menggunakan tangan, melainkan menggunakan mulut. Masing-masing kelompok berlomba untuk memasukkan sedotan paling banyak selama waktunya yang telah ditentukan. Kelompok yang berhasil memasukkan paling banyaklah yang menjadi pemenang.

 

Sungguh menyenangkan dapat berproses dan bersukacita bersama anak-anak. Banyak pengalaman yang dirasakan. Dari permainan ini, anak-anak diajar untuk bersikap jujur, taat, menahan ego, dan mau bekerja sama dengan teman-temannya. Sehingga selain sukacita, mereka juga mendapatkan pelajaran bermakna dari permainan-permainan yang disajikan. (ADK)






 
Program Kami

Formulir Kontak