Seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan lapisan, dari instansi sampai sekolah-sekolah, pada hari ini memperingati Hari Sumpah Pemuda. Tak terkecuali sekolah kami. Kami pun memperingati hari Sumpah Pemuda ini. Bedanya, kami menggabungkan 2 peringatan sekaligus, yaitu Sumpah Pemuda dan bulan Bahasa Nasional.
Secara serentak kami mengadakan 2 lomba, yang diadakan dari pagi hingga siang hari. Lomba pertama adalah Lomba Mendongeng, yang diikuti oleh seluruh siswa dari Preschool, TK, dan SD. Sedangkan lomba yang selanjutnya adalah Deklamasi Sumpah Pemuda. Lomba ini hanya diikuti oleh siswa-siswi SD saja.
Lomba Mendongeng
Lomba mendongeng ini diadakan sebagai bagian dari peringatan bulan Bahasa Nasional Selain itu, dengan lomba ini, sekolah memfasilitasi anak-anak agar dapat berekspresi, belajar percaya diri, dan mengeluarkan setiap potensi dalam diri. Hasilnya, banyak anak-anak yang ternyata memang memiliki kemampuan linguistik lisan yang baik, bahkan bisa membawakan dengan nada, intonasi, dan ekspresi yang baik saat lomba.
Saat mendongeng, anak-anak diperkenankan untuk membawa properti dongeng. Ada yang membawa boneka, topeng, bahkan membuat wayang sederhana, sesuai dengan kreasi mereka. Cerita yang dibawakan oleh mereka pun dipilih sendiri. Sekali lagi, kami memberikan kebebasan kepada mereka untuk berekspresi.
Khusus untuk Preschool dan TK, mereka bukan mendongeng. Lebih tepatnya adalah menceritakan gambar. Ada sebuah gambar yang harus mereka ceritakan. Mereka pun bercerita sesuai dengan pemahaman mereka, serta imajinasi mereka.
Lomba Deklamasi Sumpah Pemuda
Karena sedang memperingati hari Sumpah Pemuda, maka otomatis anak-anak pun harus tahu isi dari sumpah pemuda. Oleh sebab itu, kami meminta anak-anak untuk menghafalkan dan mengucapkan sesuai dengan ekspresi mereka. Ada pula yang membawa properti bendera merah putih. Semua anak dari kelas I sampai kelas VI mengikuti lomba ini.
Sungguh bangga ketika melihat anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya. Dengan kegiatan ini pula, kami para guru jadi semakin tahu potensi-potensi terpendam yang dimiliki oleh anak-anak. Semoga, peringatan hari Sumpah Pemuda ini pun juga semakin menjadi pelecut semangat anak-anak untuk berjuang, berkembang, dan berprestasi untuk negeri. (ADK)