Di era sekarang, banyak orang yang menjadi sukses karena berhasil mengembangkan entrepreneurship-nya. Lantas apa itu entrepreneurship? Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, entrepreneurship merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang berdasar pada perlakuan kreatif dan inovatif untuk kemudian menghasilkan suatu karya serta memiliki nilai jual, dengan tujuan memberi manfaat bagi orang lain serta mampu membuka lapangan pekerjaan.
Entrepreneurship perlu ditanamkan dan dikembangkan sedari dini agar mampu “berbuah” maksimal. Hal itu pula yang difasilitasi oleh sekolah Wijana Mojoagung melalui kegiatan Market Day. Lewat kegiatan ini, sekolah memfasilitasi dan membimbing anak-anak dalam merencanakan, mengkreasikan, mempromosikan, hingga memasarkan hasil kreasi mereka.
Pelaksanaan
Anak-anak melayani orang tua yang membeli | Dok. Sekolah |
Kegiatan Market Day ini diadakah bersamaan dengan waktu penerimaan rapor yaitu pada Sabtu (17/06/2023). Beberapa bulan sebelumnya, anak-anak dalam satu kelas diarahkan untuk menghasilkan kreasi makanan atau minuman yang memiliki nilai jual, yang akan dipasarkan dalam kegiatan Market Day. Dalam pelaksanaannya, masing-masing kelas mendirikan stand sederhana untuk menjual makanan atau minuman mereka. Beragam jenis makanan dihasilkan dan dijual. Mulai dari risol, tahu walik, salad buah, hingga ubi ungu mozzarela. Begitu pula dengan minumannya.
Orang tua murid yang hadir untuk mengambil rapor pun berbondong-bondong memborong makanan dan minuman yang dijual oleh anak-anak. Ada pula warga sekolah lainnya yang memang sengaja datang hanya untuk membeli hasil kreasi anak-anak ini.
Selain makanan dan minuman, ada pula karya kerajinan tangan yang dijual oleh beberapa kelompok kelas. Ada tas dari tutup botol, jepit rambut, juga gelang yang inisial.
Kesan Pengunjung
Apresiasi orang tua melalui grup chat | Dok. Sekolah |
Sebagai kegiatan yang pertama kali diselenggarakan, ternyata ini sudah mampu menimbulkan kesan yang bermakna bagi orang tua. “Saya salut sama Yehova dan Glori, kelas berapa ya ini bu? Tadi saya membeli gelang yang ada hurufnya, saya cari huruf M tidak ada, nah Yehova gigih sekali mencari, dan akhirnya memang sudah habis yang huruf M,” tulis ibu Yuhanita, dalam grup chat sekolah. “Lalu dengan sopan Yehova dan Glori bilang "Maaf ya tante, huruf M nya sudah habis". Mantap, sudah berusaha mencari, tidak menyerah, dan sekalipun tidak ada, bilangnya sangat sopan ke pembeli,” lanjut beliau yang merupakan salah seorang orang tua murid kelas VI (sudah lulus).
Tak hanya itu, ada pula Ibu Evita Sinta, orang tua kelas TK B yang juga ikut menambahkan, “Dengar dari cerita suami saya. Anak ini interaktif sekali dan dengan semangat menawarkan bahwa produk ini buatan sendiri dan benar-benar enak. Kalau ndak beli pasti rugi karna rasanya enak. Dari sini akhirnya tadi kami beli 2 pak. Memang enak bola-bola ubi ungunya. Saya denger cerita ini ikut bangga, ternyata anak-anak SD juga sudah punya bakat dan berjiwa entrepreneur. Selamat ya buat sekolah Wijana yang sudah dengan sangat baik mendampingi putra/putri kami di sini.”
Pensiunan guru TKK Wijana yang turut berkunjung | Dok. Sekolah |
Begitulah cerita kami tentang kegiatan Market Day. Memang masih sederhana, namun akan sungguh bermakna untuk anak-anak dan orang tua. Sekolah tidak hanya untuk mengejar materi dan nilai (angka). Sekolah hendaklah menjadi wadah sarana untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak-anak agar dapat berkembang secara maksimal sesuai bakat dan minatnya. Sehingga kelak segala pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan di sekolah juga mampu menjadi bekal hidup mereka di kemudian hari. (ADK)
Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana