Keseruan bersama keluarga pun berlanjut hari ini (09/12/2023). Kali ini giliran anak-anak SDK Wijana Mojoagung beserta anggota keluarganya yang bergembira bersama dalam kegiatan Family Day. Tak kalah seru dari kloter TK di hari sebelumnya, para orang tua dan anak-anak hari ini pun begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang sempat terhenti karena pandemi ini telah lama begitu dinanti.
Baca Juga: Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga
Kegiatan ini diawali dengan pemanasan dan senam aerobik yang dipimpin oleh Ibu Nurhayati, orang tua dari Mutiara Marbun dan Timothy Marbun, yang merupakan seorang instruktur senam. Para orang tua, anak-anak, dan bapak ibu guru mengikuti senam ini dengan begitu bersemangat. Senam ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Orang tua banyak yang mengikuti sampai tuntas. Namun ada pula mereka yang di tengah jalan dan memilih untuk beristirahat.
Kegiatan ini diawali dengan pemanasan dan senam aerobik yang dipimpin oleh Ibu Nurhayati, orang tua dari Mutiara Marbun dan Timothy Marbun, yang merupakan seorang instruktur senam. Para orang tua, anak-anak, dan bapak ibu guru mengikuti senam ini dengan begitu bersemangat. Senam ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Orang tua banyak yang mengikuti sampai tuntas. Namun ada pula mereka yang di tengah jalan dan memilih untuk beristirahat.
Slogan Wijana
Setelah istirahat sejenak untuk minum dan mengatur nafas, kami pun mulai membuka kegiatan pada hari ini. Pada kesempatan kali ini, kami memperkenalkan kepada orang tua slogan sekolah Wijana Mojoagung, yaitu "Berharga, Penuh Cinta, Jaya". Slogan ini sudah kami hidupi sejak awal tahun ini. Dipandu oleh beberapa anak dan pembawa acara, para orang tua meneriakkan slogan beserta gerakannya. Setelah beberapa kali berlatih, para orang tua pun mulai terbiasa dan lancar meneriakkan dan gerakannya.Selanjutnya membawa acara memisahkan antara orang tua dan anak-anaknya. Mereka diinstruksikan untuk mencari putra-putrinya dan memeluk mereka. Berdasarkan beberapa studi seiring bertambahnya usia anak orang tua akan mulai jarang untuk memeluk putra-putrinya. Oleh sebab itu pada hari ini tua diingatkan kembali untuk dapat sesering mungkin memberikan sebuah pelukan. Karena sebuah pelukan yang tulus dan hangat dari orang tua mampu cinta dan membawa ketenangan hati bagi anaknya.
Hutan kolam
Masih pada posisi berpasangan dengan putra-putrinya, para orang tua dan anak-anak akan diajak untuk bermain permainan sederhana namun menyenangkan, yaitu hutan kolam. Permainan ini pada intinya adalah bermain suit. Sebelum suit anak-anak dan orang tua menyanyikan sebuah lagu dan diakhiri dengan suit bersama-sama. Pemain yang kalah mengambil posisi di belakang yang menang, kemudian mencari lawan yang lain. Permainan berakhir setelah menemukan kelompok yang berhasil menang di sesi terakhir. Permainan sederhana namun menyenangkan.Rally Block
Mama dan anak berpelukan saat bermain | Dok. Sekolah |
Pada sesi permainan ini, peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Pada permainan ini, masing-masing kelompok akan berlomba untuk menyusun papan kertas sebagai bahan pijakan. Mereka harus berpindah tempat untuk mengambil balok kayu. Balok kayu ini harus dipindahkan dan disusun menjadi bangunan rumah. Tak butuh lama, kelompok pun berhasil menyusun balok-balok tersebut. Permainan ini memiliki makna, bahwa untuk membangun sebuah keluarga, perlu adanya kekompakan antara masing-masing anggota keluarga.
Baca Juga: Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru
Bola Tongkat
Bermain bola basket dan memasukkannya ke dalam ring tentunya sudah biasa. Namun apa jadinya jika bermain bola dan memasukkannya ke ring menggunakan tongkat? Seru pastinya. Permainan kali ini adalah memasukkan bola ke dalam lubang yang telah disediakan. Para pemain harus membentuk satu barusan dengan berpasang-pasangan. Mereka harus mengoper bolanya sampai mendekati ring. Selanjutnya pemain terakhir akan melempar agar bolanya masuk.Orang tua dan anak-anak bermain bola tongkat | Dok. Sekolah |
Kelihatan mudah, namun ternyata susah juga. Proses mengopernya perlahan-lahan sudah menjadi proses yang mudah. Bagian yang susah adalah saat melempar untuk memasukkannya ke dalam ring. Tak sedikit pemain yang gemas ketika bolanya hampir masuk, namun membentuk besi dan jatuh di luar.
Sarminton
Selama 30 menit, peserta diberi kesempatan untuk beristirahat dengan menikmati hidangan yang telah tersaji. Hidangan-hidangan ini merupakan hasil kolaborasi bersama orang tua. Jadi, ini “dari orang tua, untuk orang tua”. Selesai beristirahat, mereka diajak untuk bermain Sarminton. Sarminton merupakan akronim dari sarung dan badminton. Jadi, permainan ini semacam bulu tangkis, tapi menggunakan bola voli dan sarung.Pemain melempar bola dengan sarung | Dok. Sekolah |
Awalnya memang masih cukup membingungkan, namun lama kelamaan para pemain dapat bermain dengan lancar. Pertandingan ini berlangsung selama 5 menit. Tiap-tiap tim harus meraih poin terbanyak dengan cara menjatuhkan bola di area lapangan lawan. Tim lawan harus berusaha menangkap bola tersebut menggunakan sarung. Para pemain pun dibuat gemas sendiri. Ketika melempar bola, bolanya malah nyangkut di sarung. Begitu pula saat menangkap bola. Bolanya malah memantul dan jatuh ke area sendiri. Melelahkan namun menyenangkan.
Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship
Estafet Air
Barang kali, ini adalah permainan yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Ya, sebagian besar anak akan senang kalau diajak bermain air. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, kami mengajak anak-anak dan orang tua untuk bermain air. Kami mengira, bahwa anak-anaklah yang akan mengambil inisiatif untuk bisa berbasah-basahan. Namun, ternyata sebaliknya. Para orang tua banyak menjadi yang terdepan, sehingga memungkinkan untuk basah terlebih dahulu.Anak dibantu orang tuanya menuang air ke pemain lain | Dok. Sekolah |
Permainan pun semakin seru karena estafet ini menggunakan gelas plastik yang diikatkan di kepala menggunakan tali. Air dituang dari gelas ke gelas. Berbagai macam cara dilakukan akan dapat mengumpulkan air sebanyak-banyaknya. Tak sedikit dari anak-anak dan orang tua yang akhirnya kebasahan terkena air.
Kenangan bersama orang tua tentunya akan sungguh membekas dalam benak anak. Mereka pun mendapatkan kesan mendalam dari kegiatan ini. Beragam alasan mereka bahagia dan bersukacita hari ini. Ada yang bahagia karena dapat memeluk mama. Ada pula yang merasa bahagia karena dapat seharian bermain bersama orang tua. Bahkan ada pula yang hari ini merasa bahagia karena dapat bermain air. Ya, macam-macam alasan mereka. Namun yang pasti, ini menjadi momen berharga yang akan dikenang selamanya.
Baca Juga: Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023
Terima kasih kepada Bapak/Ibu orang tua yang telah bersedia berpartisipasi dan berkolaborasi bersama kami. Terima kasih atas dukungannya. Semoga kegiatan ini juga dapat semakin mempererat hubungan antara anak, orang tua, dan sekolah. (ADK)
Kenangan bersama orang tua tentunya akan sungguh membekas dalam benak anak. Mereka pun mendapatkan kesan mendalam dari kegiatan ini. Beragam alasan mereka bahagia dan bersukacita hari ini. Ada yang bahagia karena dapat memeluk mama. Ada pula yang merasa bahagia karena dapat seharian bermain bersama orang tua. Bahkan ada pula yang hari ini merasa bahagia karena dapat bermain air. Ya, macam-macam alasan mereka. Namun yang pasti, ini menjadi momen berharga yang akan dikenang selamanya.
Terima kasih kepada Bapak/Ibu orang tua yang telah bersedia berpartisipasi dan berkolaborasi bersama kami. Terima kasih atas dukungannya. Semoga kegiatan ini juga dapat semakin mempererat hubungan antara anak, orang tua, dan sekolah. (ADK)
Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana