Minggu (21/04/2024) kemarin adalah hari yang begitu dinanti oleh anak-anak selama beberapa hari terakhir, atau bahkan sejak sebulan lalu. Pasalnya, pada hari ini mereka akan melakukan perjalanan ke Blitar, yang dikenal sebagai Kota Proklamator. Mereka akan mengunjungi museum dan makam Bung Karno. Namun sebelumnya, mereka akan singgah terlebih dahulu di Seminari Menengah St. Vincentius A Paulo, Garum—selanjutnya akan ditulis Seminari Garum. Anak-anak akan diajak untuk mengenal tempat pembinaan calon imam.
Persiapan dan Perjalanan
Sudah sejak pukul 05.30 WIB anak-anak berkumpul dengan begitu bersemangat di halaman sekolah. Mereka ditemani oleh orang tua yang mengantar keberangkatan, yang dijadwalkan pada pukul 06.00 WIB. Sebelum berangkat, anak-anak berkumpul bersama kelompok untuk melaksanakan briefing dan berdoa bersama. Selanjutnya, secara bergantian mereka memasuki bus dan menempati kursi mereka masing-masing.
Anak-anak berpose saat perjalanan | Dok. Sekolah |
Perjalanan pun dimulai. Dengan penuh suka cita, anak-anak menikmati perjalanan mereka. Fasilitas TV yang disediakan oleh pihak travel mereka manfaatkan untuk berkaraoke bersama. Tak hanya itu, perbekalan yang telah dibawa pun mulai mereka makan. Ada yang membawa snack, susu, atau bekal nasi untuk sarapan. Jarak 83 km dari Mojoagung menuju ke Seminari Garum ini ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam lamanya.
Mengenal Seminari
Setibanya di Seminari Garum, kami disambut oleh beberapa seminaris—sebutan untuk para siswa yang sedang menempuh pendidikan di seminari, beserta seorang frater di depan gerbang seminari. Selanjutnya kami diajak masuk ke dalam kompleks seminari dan menuju Ruang Multimedia. Di ruang ini, 10 seminaris memperkenalkan diri. Mereka menampilkan tayangan video yang berisi kegiatan-kegiatan para seminaris. Tak hanya itu, anak-anak juga diajak untuk bernyanyi dan bermain beberapa games ice breaking.
Anak-anak berkeliling kompleks seminari | Dok. Sekolah |
Tak hanya di sini saja, para seminaris mengajak anak-anak berkeliling untuk mengenal ruang atau tempat-tempat yang ada di seminari. Mereka pun mendengar istilah-istilah asing, misalnya refter (ruang makan), kapel, widya loka, ruang DKSV, dll. Anak-anak begitu antusias mengikuti aktivitas ini.
Tak hanya mengenal area dalam seminari, anak-anak diajak pula untuk keluar dan memasuki Galeri Seminari. Galeri Seminari ini adalah bangunan baru. Bangunan ini baru didirikan pada tahun 2023 lalu. Di sini tersaji beragam dokumentasi sejarah misi di Keuskupan Surabaya, khususnya di daerah Blitar. Banyak foto-foto lama membawa pengunjung dapat merasakan suasana tempo dulu.
Menggali informasi di Galeri Seminari | Dok. Sekolah |
Di ruangan ini, anak-anak menuliskan beragam informasi yang mereka dapatkan. Suasana yang nyaman membuat waktu tak terasa begitu cepat berlalu. 30 menit kemudian, kami pun undur diri dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi selanjutnya, yaitu makam Bung Karno.
Makam Bung Karno
Sekira 20 menit perjalanan, kami sampai di tempat parkir makam Bung Karno. Kami pun bergegas mencari lokasi untuk beristirahat dan makan siang. Pendopo menjadi pilihan karena tempatnya bersih dan nyaman. Makanan dibagikan dan kami makan bersama.
Anak-anak memasuki museum Bung Karno | Dok. Sekolah |
Tak butuh waktu lama. Selesai makan, kami langsung bergegas untuk berangkat menuju makam Bung Karno, yang lokasinya masih sekitar 1 km dari tempat parkir ini. Perjalanan ini kami tempuh dengan jalan kaki selama kurang lebih 20 menit. Selanjutnya, kami berbaris untuk memasuki museum Bung Karno.
Sesaat setelah memasuki museum, anak-anak langsung berkeliling untuk melihat benda-benda bersejarah yang pernah dipakai oleh Bung Karno. Tak sedikit dari mereka yang kagum akan kisah perjuangan beliau. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Hal itu tak lain adalah karena mereka memiliki tugas untuk mencatat informasi yang mereka dapatkan dari tempat-tempat yang dikunjungi.
Komputer yang disediakan oleh museum pun mereka manfaatkan dengan baik untuk mencari informasi-informasi penting. Sembari membaca-baca di monitor, mereka membuat catatan singkat atas informasi yang mereka baca. Mereka begitu menikmati setiap menit yang telah berlalu.
Memanfaatkan fasilitas untuk menambah informasi | Dok. Sekolah |
Cuaca mendung yang menandakan hujan akan segera turun, serta waktu yang telah semakin sore, membuat kami pun harus mengakhiri aktivitas kami di tempat ini. Kami bergegas untuk kembali ke parkiran. Di sepanjang jalan, beberapa kelompok anak berhenti untuk membeli beberapa oleh-oleh. Ada pula yang membeli minuman karena kehausan setelah berjalan cukup jauh.
Penutup
Sungguh pengalaman yang menyenangkan. Banyak dari anak-anak yang merasa terkesan atas perjalanan mereka ini. Banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan. Tak sedikit dari mereka yang meminta agar kegiatan seperti ini diadakan lagi tahun depan. Apresiasi baik pun juga dilayangkan oleh para orang tua. Mereka juga senang dengan kegiatan ini karena bisa menambah wawasan anak-anak. (ADK)