Sejarah Singkat

Alamat:
Jalan Raya 226 Mojoagung, Kab. Jombang, Jawa Timur
Telepon:
(0321) 495330
Email:
wijanamojoagung@gmail.com
Narahubung:
0812-9000-6065 (Wimo)

Sejarah Singkat

Yayasan Yohannes Gabriel memiliki sarana pewartaan kasih untuk umat di wilayah Mojoagung dan sekitarnya melalui TK-SD Katolik Wijana Mojoagung. Sekolah ini terletak di Jalan Raya No. 226 Mojoagung. Suasana katolisitas langsung terasa ketika menginjakkan kaki di halaman depan sekolah. Hal ini karena sekolah ini persis berdampingan dengan Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga yang merupakan Stasi dari Paroki Santo Yosef Mojokerto.

Pada tahun 1973, Romo Joseph Van Menvort CM (Alm) bersama Bapak Petrus Subagio mengusahakan lahan yang awalnya asrama polisi ini untuk dibeli dan didirikan SMP Katolik Mojoagung. Berselang beberapa tahun kemudian SMP tutup karena kondisi persoalan personal di internal stasi kurang baik. Dua tahun berikutnya mendirikan SD Katolik Wijana dan TK A. Kedua lembaga tersebut masih bertahan hingga sekarang dan bertambah menjadi TK B dan Preschool. Sekolah Wijana lahir dari sebuah pengharapan dan misi pelayanan pendidikan. Dipelopori oleh tokoh-tokoh yang sudah berjuang dengan ketulusan dan kesetiaan. Tumbuh dan berkembangnya TK-SD Katolik Wijana Mojoagung hingga kurun waktu 50 tahun ini tak lepas dari dukungan dan doa dari yayasan, gereja paroki, stasi, para donator, alumni, warga sekolah, dan pemerhati sekolah yang ikut serta dalam mendukung kemajuan sekolah Wijana Mojoagung.

Adapun kepala sekolah yang pernah memimpin dari tahun 1973 hingga sekarang yaitu Bapak F.Y. Siswanto (1973-1977), Bapak FX Isdradjie (1977-), Ibu Magdalena (-2003), Ibu Yustina Sumarlia (2003-2006), Bapak F.X. Supardi (2006-2012), Bapak Paulus Kuntoro, S.Psi., M.MPd. (2012-2018), Ibu Theresia Maria Karuniawati, S.Si. (2018-sekarang). Selama 50 tahun berkarya, Wijana Mojoagung sudah melalui tujuh kali masa pergantian kepala sekolah.  Melalui semangat dari para kepala sekolah untuk tetap berkarya, berjuang memberikan harapan untuk tetap ada dan dikenal di tengah-tengah masyarakat sekitar. Di usia yang tidak muda lagi, 50 tahun sudah Wijana Mojoagung hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan pendidikan. Tidak memandang agama, suku, ataupun golongan.