Wijana Mojoagung
Loading post...
 Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024

Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024

 

Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024

Cooking Day kini menjadi “tradisi” bagi sekolah SDK Wijana Mojoagung dalam mengisi Kegiatan Tengah Semester Genap. Setiap tahun, kami mengajak anak-anak untuk lomba memasak dengan tema yang selalu berbeda. Tujuannya agar anak-anak mendapatkan pengalaman dan melatih life skill yang kelak dibutuhkan oleh anak. Tema Cooking Day tahun ini adalah Jajanan Tradisional.

Persiapan

Beberapa hari sebelumnya, anak-anak sudah dikumpulkan untuk berproses bersama kelompok untuk mengatur strategi memasak. Selama beberapa kali, anak-anak berkumpul dalam kelompok untuk berkoordinasi tentang persiapannya alat dan bahannya, cara memasak, dan penyajiannya. Sejak awal, anak-anak sudah mulai dilatih untuk belajar mengorganisir kelompok. Terlebih, untuk anak-anak kelas atas dilatih agar mampu mendampingi dan membantu proses dari adik-adiknya.

 

Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024
Anak sedang merebus "mutiara" | Dok. Sekolah


Anak-anak dibagi menjadi 7 kelompok, yang diberi nama sesuai dengan nama pahlawan nasional Indonesia. Masing-masing kelompok ini akan memasak satu jajanan tradisional. 7 jajanan tradisional yang ditentukan adalah klepon, gethuk, nagasari, puthu ayu, lemet, jentik manis, dan bikang. Masing-masing kelompok di dampingi oleh satu guru. 

 

Baca Juga: Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga

Pelaksanaan

Pada Rabu (06/03/2024), anak-anak mengeksekusi konsep yang telah mereka persiapkan beberapa hari sebelumnya. Sejak pagi, mereka sudah sangat bersemangat dan tidak sabar untuk bisa segera berkegiatan. Setelah pembiasaan pagi, mereka diarahkan untuk berkumpul di meja-meja yang telah disediakan. Selain meja, di masing-masing kelompok juga telah disediakan kompor. 


Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024
Kelompok sedang membuat sajian makanan | Dok. Sekolah

Tak perlu menunggu lama. Ketika persiapan mereka telah selesai, acara pun segera dimulai. Mereka pun kemudian saling bekerja sama dan membagi tugas. Ada yang bertugas mengupas singkong, membuat adonan, merebus air, bahkan juga memarut kelapa. Tak hanya anak perempuan, anak laki-laki pun juga bersemangat untuk membantu yang lain.

Baca Juga: Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

Senang ketika dapat melihat mereka bekerja sama dengan begitu kompak. Bahkan ada kakak kelas yang mampu membagi tugas dengan baik. Untuk bagian yang “berbahaya” (memarut kelapa, merebus, atau memotong) diserahkan kepada anak kelas atas. Sedangkan untuk anak kelas 1-3 diberikan tugas untuk mengaduk adonan, menyiapkan tempat, dan kegiatan-kegiatan ringan lainnya.

Presentasi Hasil Karya

 

Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024
Pewakilan kelompok presentasi di depan juri | Dok. Sekolah

Setelah 3 jam 30 menit berproses, akhirnya tibalah anak-anak untuk mempresentasikan hasil karya mereka. Mereka menata masakan mereka di meja saji yang telah disediakan. Secara bergantian, dewan juri melakukan penilaian terhadap masakan masing-masing kelompok. Pada kegiatan kali ini, kami mengundang 2 orang komite sekolah, yaitu Ibu Litani Natalia dan Ibu Maria Leseema Dian Harianti, beserta kepala TK Wijana, Ibu Rimba Kristyaningrum, S.AB., untuk menjadi juri dalam Cooking Day kali ini. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karya mereka. Selain itu, mereka juga diminta untuk menceritakan biografi singkat dari pahlawan yang mereka pakai sebagai nama kelompok.

Evaluasi Kinerja

Dalam pelaksanaannya, tentu ada hal-hal yang mungkin sudah sesuai rencana, atau pun bahkan berbeda dari apa yang sudah direncanakan. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Maka, pada kesempatan kali ini, anak-anak diminta untuk mengevaluasi kinerja mereka, mulai dari persiapan, proses, hingga hasilnya. Ada beberapa yang menilai bahwa hasil kerjanya masih belum maksimal. Namun ada juga yang menilai kinerjanya sangat baik karena sudah sesuai dengan apa yang direncanakan di awal. Selain mengevaluasi, anak-anak juga membagikan hasil evaluasi kinerjanya kepada kelompok yang lain.

Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

Pengumuman Juara

Setelah perhitungan nilai dari para juri selesai, kini tibalah pengumuman. Saat yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Karena para pemenang akan mendapatkan sejumlah uang yang cukup banyak. Pemenang pertamanya adalah kelompok Gatot Subroto, dengan sajian jajan tradisional klepon. Sedangkan pemenang kedua adalah kelompok Tjokroaminoto dengan sajian jajan tradisional jentik manis. Selamat untuk para pemenang. Untuk kelompok yang lain, pada intinya masakah mereka enak dan dapat dinikmati. Buktinya, masakan mereka habis semua tanpa sisa. Kalian luar biasa.

 

Memasak Jajanan Tradisional dalam Cooking Day 2024
Pemenang pertama menerima hadiah | Dok. Sekolah

Saat anak-anak kita berikan kesempatan untuk bereksplorasi, mereka akan sungguh-sungguh bersemangat dan banyak belajar. Mungkin bagi kita, ini cukup berisiko. Tetapi yang perlu dilakukan adalah memberikan kepercayaan, dan tentunya tetap mendampingi proses belajarnya. Jika kita banyak melarang, yang terjadi adalah sebaliknya, anak-anak tidak banyak belajar. Mari berikan kepercayaan, dan dukung terus proses belajarnya melalui pengalaman-pengalaman kehidupannya sehari-hari, sehingga anak-anak akan dapat belajar menjadi pribadi yang mandiri. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
 Perayaan Natal 2023 Se-kecamatan Mojoagung

Perayaan Natal 2023 Se-kecamatan Mojoagung

 

Natal menjadi salah satu momen yang patut untuk dirayakan dengan penuh sukacita. Tak hanya oleh gereja saja, sekolah-sekolah Katolik dan Kristen pun juga turut mengadakan kegiatan perayaan Natal di sekolah mereka masing-masing. Begitu pula sekolah Wijana Mojoagung. Pada hari ini (06/01/2024) juga mengadakan perayaan Natal bersama. Namun, ada yang beda. Tahun ini, kami diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah dalam Perayaan Natal 2023 Se-kecamatan Mojoagung. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa-siswi dan guru-guru yang beragama Katolik dan Kristen se-kecamatan Mojoagung. Ada pun yang hadir dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi dari SD Kristen Bethel, SDN Mojotrisno, SDN Gambiran, dan beberapa SDN lainnya.

Baca Juga: Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga

Misa Natal

Misa Natal ini dipimpin oleh RD. Andreas Krishananta, selaku Pastor Rekan Paroki St. Yosef Mojokerto. Sedangkan petugasnya adalah dari siswa-siswi SDK Wijana Mojoagung. Mereka bertugas mulai dari petugas koor, bacaan, doa umat, hingga pembawa persembahan.
 
Perayaan Natal 2023 Se-kecamatan Mojoagung
RD. Andreas Krishananta memimpin misa Natal | Dok. Sekolah

Dalam khotbahnya, Romo Andreas berpesan agar anak-anak senantiasa mengandalkan Tuhan dalam setiap hal, khususnya dalam mewujudkan hal-hal yang menjadi harapan dan cita-cita mereka. Selain itu, beliau juga berharap agar momen Natal juga membawa sukacita bagi semua dan menjadikan kita sebagai anak-anak terang yang membawa berkat bagi banyak orang.

Finding Angels

Setelah misa natal selesai, anak-anak dipandu dan diarahkan untuk menuju ke halaman sekolah. Di sana mereka berbaris untuk mendengarkan arahan tentang kegiatan selanjutnya, yaitu Finding Angels. ‘Mencari Malaikat’? Ya, dalam sesi ini, anak-anak akan diminta untuk mencari ‘malaikat’. Malaikat yang dimaksud adalah permen lolipop yang dibentuk menyerupai malaikat. ’Malaikat-malaikat’ ini disembunyikan di area halaman sekolah. 

Baca Juga: Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

Perayaan Natal 2023 Se-kecamatan Mojoagung
Sukacita anak-anak saat menemukan 'malaikat' | Dok. Sekolah

Masing-masing anak diminta untuk mencari satu malaikat yang tersebar di seluruh area halaman sekolah. Dalam hitungan ketiga, mereka pun semua berpencar untuk mencari ‘malaikat’. Tak butuh waktu lama, anak-anak pun telah menemukannya. Mereka pun senang dengan apa yang telah mereka dapatkan.

Perayaan dan Pentas

Sebelum menuju ke aula, anak-anak diminta untuk berbaris terlebih dahulu. Mereka masing-masing akan dipasangkan gelang bernomor yang akan digunakan sebagai nomor untuk undian doorprize. Satu per satu anak pun menuju ke aula dan menempati tempat yang telah disediakan.

Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

Sebelum memulai perayaan dan pentas, anak-anak beserta guru pendamping per lembaga dipersilakan naik ke atas panggung guna melakukan foto bersama. Acara pun dibuka dengan menyanyikan lagu Tuhan Yesus Baik secara bersama-sama. Dengan penuh semangat dan sukacita, anak-anak menyanyikan dan menari bersama-sama.
 
Perayaan Natal 2023 Se-kecamatan Mojoagung
Penampilan dari siswa-siswi SD Negeri | Dok. Sekolah

Beragam tampilan dipersembahkan oleh anak-anak. Ada tampilan dari siswa-siswi TK Bethel, TK Wijana, SDK Bethel, SD Negeri, dan tentunya dari SDK Wijana Mojoagung. Ada pula sambutan dari Pengelola Yayasan Yohannes Gabriel Perwakilan Mojokerto-Jombang-Nganjuk, yang diwakili oleh RD. Andreas Krishananta. Selain itu, pengundian doorprize juga dilaksanakan di sela-sela tampilan pentas.

Baca Juga: Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

Sebuah momen yang penuh sukacita ketika bisa berkumpul bersama-sama dengan teman-teman dari sekolah lain dalam merayakan kelahiran Tuhan Yesus. Semoga perayaan ini dapat semakin mempererat persaudaraan di antara anak-anak. Juga semakin menambah semangat dan sukacita para guru dalam mendampingi dan mendidik generasi muda. (ADK)
Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Family Day SD, Penuh Cinta dalam Keluarga

Family Day SD, Penuh Cinta dalam Keluarga

 
Keseruan bersama keluarga pun berlanjut hari ini (09/12/2023). Kali ini giliran anak-anak SDK Wijana Mojoagung beserta anggota keluarganya yang bergembira bersama dalam kegiatan Family Day. Tak kalah seru dari kloter TK di hari sebelumnya, para orang tua dan anak-anak hari ini pun begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang sempat terhenti karena pandemi ini telah lama begitu dinanti.

Baca Juga: Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga

Kegiatan ini diawali dengan pemanasan dan senam aerobik yang dipimpin oleh Ibu Nurhayati, orang tua dari Mutiara Marbun dan Timothy Marbun, yang merupakan seorang instruktur senam. Para orang tua, anak-anak, dan bapak ibu guru mengikuti senam ini dengan begitu bersemangat. Senam ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Orang tua banyak yang mengikuti sampai tuntas. Namun ada pula mereka yang di tengah jalan dan memilih untuk beristirahat. 
 
Family Day SD, Penuh Cinta dalam Keluarga
Ibu Nurhayati sedang memandu senam | Dok. Sekolah
 

Slogan Wijana

Setelah istirahat sejenak untuk minum dan mengatur nafas, kami pun mulai membuka kegiatan pada hari ini. Pada kesempatan kali ini, kami memperkenalkan kepada orang tua slogan sekolah Wijana Mojoagung, yaitu "Berharga, Penuh Cinta, Jaya". Slogan ini sudah kami hidupi sejak awal tahun ini. Dipandu oleh beberapa anak dan pembawa acara, para orang tua meneriakkan slogan beserta gerakannya. Setelah beberapa kali berlatih, para orang tua pun mulai terbiasa dan lancar meneriakkan dan gerakannya.

Baca Juga: Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

Selanjutnya membawa acara memisahkan antara orang tua dan anak-anaknya. Mereka diinstruksikan untuk mencari putra-putrinya dan memeluk mereka. Berdasarkan beberapa studi seiring bertambahnya usia anak orang tua akan mulai jarang untuk memeluk putra-putrinya. Oleh sebab itu pada hari ini tua diingatkan kembali untuk dapat sesering mungkin memberikan sebuah pelukan. Karena sebuah pelukan yang tulus dan hangat dari orang tua mampu cinta dan membawa ketenangan hati bagi anaknya.

Hutan kolam

Masih pada posisi berpasangan dengan putra-putrinya, para orang tua dan anak-anak akan diajak untuk bermain permainan sederhana namun menyenangkan, yaitu hutan kolam. Permainan ini pada intinya adalah bermain suit. Sebelum suit anak-anak dan orang tua menyanyikan sebuah lagu dan diakhiri dengan suit bersama-sama. Pemain yang kalah mengambil posisi di belakang yang menang, kemudian mencari lawan yang lain. Permainan berakhir setelah menemukan kelompok yang berhasil menang di sesi terakhir. Permainan sederhana namun menyenangkan.

Rally Block

Mama dan anak berpelukan saat bermain | Dok. Sekolah

Pada sesi permainan ini, peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Pada permainan ini, masing-masing kelompok akan berlomba untuk menyusun papan kertas sebagai bahan pijakan. Mereka harus berpindah tempat untuk mengambil balok kayu. Balok kayu ini harus dipindahkan dan disusun menjadi bangunan rumah. Tak butuh lama, kelompok pun berhasil menyusun balok-balok tersebut. Permainan ini memiliki makna, bahwa untuk membangun sebuah keluarga, perlu adanya kekompakan antara masing-masing anggota keluarga.

Baca Juga: Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru


Bola Tongkat

Bermain bola basket dan memasukkannya ke dalam ring tentunya sudah biasa. Namun apa jadinya jika bermain bola dan memasukkannya ke ring menggunakan tongkat? Seru pastinya. Permainan kali ini adalah memasukkan bola ke dalam lubang yang telah disediakan. Para pemain harus membentuk satu barusan dengan berpasang-pasangan. Mereka harus mengoper bolanya sampai mendekati ring. Selanjutnya pemain terakhir akan melempar agar bolanya masuk.

Family Day SD, Penuh Cinta dalam Keluarga
Orang tua dan anak-anak bermain bola tongkat | Dok. Sekolah

Kelihatan mudah, namun ternyata susah juga. Proses mengopernya perlahan-lahan sudah menjadi proses yang mudah. Bagian yang susah adalah saat melempar untuk memasukkannya ke dalam ring. Tak sedikit pemain yang gemas ketika bolanya hampir masuk, namun membentuk besi dan jatuh di luar.

Sarminton

Selama 30 menit, peserta diberi kesempatan untuk beristirahat dengan menikmati hidangan yang telah tersaji. Hidangan-hidangan ini merupakan hasil kolaborasi bersama orang tua. Jadi, ini “dari orang tua, untuk orang tua”. Selesai beristirahat, mereka diajak untuk bermain Sarminton. Sarminton merupakan akronim dari sarung dan badminton. Jadi, permainan ini semacam bulu tangkis, tapi menggunakan bola voli dan sarung.
 
Family Day SD, Penuh Cinta dalam Keluarga
Pemain melempar bola dengan sarung | Dok. Sekolah

Awalnya memang masih cukup membingungkan, namun lama kelamaan para pemain dapat bermain dengan lancar. Pertandingan ini berlangsung selama 5 menit. Tiap-tiap tim harus meraih poin terbanyak dengan cara menjatuhkan bola di area lapangan lawan. Tim lawan harus berusaha menangkap bola tersebut menggunakan sarung. Para pemain pun dibuat gemas sendiri. Ketika melempar bola, bolanya malah nyangkut di sarung. Begitu pula saat menangkap bola. Bolanya malah memantul dan jatuh ke area sendiri. Melelahkan namun menyenangkan.

Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship


Estafet Air

Barang kali, ini adalah permainan yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Ya, sebagian besar anak akan senang kalau diajak bermain air. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, kami mengajak anak-anak dan orang tua untuk bermain air. Kami mengira, bahwa anak-anaklah yang akan mengambil inisiatif untuk bisa berbasah-basahan. Namun, ternyata sebaliknya. Para orang tua banyak menjadi yang terdepan, sehingga memungkinkan untuk basah terlebih dahulu.

 
Family Day SD, Penuh Cinta dalam Keluarga
Anak dibantu orang tuanya menuang air ke pemain lain | Dok. Sekolah

Permainan pun semakin seru karena estafet ini menggunakan gelas plastik yang diikatkan di kepala menggunakan tali. Air dituang dari gelas ke gelas. Berbagai macam cara dilakukan akan dapat mengumpulkan air sebanyak-banyaknya. Tak sedikit dari anak-anak dan orang tua yang akhirnya kebasahan terkena air.

Kenangan bersama orang tua tentunya akan sungguh membekas dalam benak anak. Mereka pun mendapatkan kesan mendalam dari kegiatan ini. Beragam alasan mereka bahagia dan bersukacita hari ini. Ada yang bahagia karena dapat memeluk mama. Ada pula yang merasa bahagia karena dapat seharian bermain bersama orang tua. Bahkan ada pula yang hari ini merasa bahagia karena dapat bermain air. Ya, macam-macam alasan mereka. Namun yang pasti, ini menjadi momen berharga yang akan dikenang selamanya.

Baca Juga: Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

Terima kasih kepada Bapak/Ibu orang tua yang telah bersedia berpartisipasi dan berkolaborasi bersama kami. Terima kasih atas dukungannya. Semoga kegiatan ini juga dapat semakin mempererat hubungan antara anak, orang tua, dan sekolah. (ADK)
Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
 Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga

Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga

 

Kebersamaan bersama keluarga menjadi suatu momen penting dan istimewa. Bukan hanya untuk memperkuat bonding saja, namun juga berguna dalam perkembangan anak-anak juga. Relasi yang sehat dan kuat antara orang tua, anak, dan sekolah tentunya juga akan sangat berpengaruh dalam peningkatan kemampuan anak-anak. Hal itulah yang difasilitasi oleh sekolah Wijana Mojoagung.

Pada hari ini (08/12/2023), kami mengadakan kegiatan Family Day. Dalam satu hari ini, kami mengundang para orang tua untuk bisa hadir dan bersenang-senang bersama. Kegiatan ini sebenarnya adalah kegiatan tahunan kami. Namun, terpaksa harus vakum selama 3 tahun karena pandemi Covid-19.  Sehingga Family Day tahun ini adalah awal baru setelah sekian lama ini terhenti.

Baca Juga: Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

Dengan penuh semangat dan sukacita, orang tua mulai berdatangan sejak pagi bersama dengan putra/putri mereka. Sebagai pemanasan, anak-anak dan orang tua diajak untuk bersama-sama melakukan senam. Dipandu oleh guru-guru TK, orang tua dan anak-anak mulai menggerakkan anggota tubuhnya agar siap untuk beraktivitas bersama.

Meriasmu

Keseruan pun dimulai. Permainan pertama yang akan dimainkan adalah Meriasmu. Pada permainan ini, anak-anak akan merias orang tua mereka. Ya, kalau biasanya orang tua yang merias anaknya, kini kebalikannya, anak yang harus merias orang tuanya. Dengan begitu bersemangat, anak-anak mulai merias. Diawali dengan memoles dengan bedak. Disusul dengan menggoreskan lipstick ke bibir orang tuanya, memberikan eye shadow, bahkan blush on.
 
Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga
Aksi anak merias wajah mamanya | Dok. Sekolah

Baca Juga: Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

Ini menjadi kesempatan anak-anak untuk dapat berkreasi dan berekspresi. Mereka sungguh menikmati tiap goresan karya yang terpampang di wajah orang tuanya. Tak jarang, orang tua dan anak-anak sama-sama tertawa.

Kuda-kudaan

Permainan ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi anak-anak dan orang tua. Hanya saja, seiring bertambahnya usia—baik usia orang tua maupun anak—permainan ini sudah mulai jarang dimainkan. Sebagai bagian membangkitkan keseruan masa lalu, hari ini orang tua dan anak-anak diajak kembali memainkan permainan ini. Bedanya, permainan ini dijadikan balapan.
 
Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga
Orang tua menjadi "kuda" untuk anaknya | Dok. Sekolah

Anak-anak begitu bersemangat dan begitu menikmati momen ini. Bagi orang tua, sekalipun kaki harus menahan sakit, ini juga menjadi momen yang membahagiakan kala melihat anak-anak mereka tertawa penuh sukacita.
 

Pakaikan Baju

Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga
Memeluk mama saat berhasil menemukannya | Dok. Sekolah

Baca Juga: Life Study Camp 2023 SDK Wijana - Java in Paradise

Sudah menjadi hal yang sangat biasa ketika orang tua memakaikan baju untuk anak-anaknya. Yang tidak biasa adalah ketika orang tua harus memakaikan baju dengan mata tertutup. Serunya lagi, mereka harus mencari anak-anaknya terlebih dahulu. Dengan mengandalkan suara dari anak-anaknya, para orang tua berusaha menemukan mereka. Mereka berusaha mencari kekhasan yang dimiliki oleh putra/putrinya. Bahkan ada yang mencoba meraba rambut si anak untuk menemukan kuncir rambutnya.

Injak Koran

Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga
Keseruan berebut koran | Dok. Sekolah
Tak kalah seru dari permainan yang sebelumnya, permainan ini juga menyuguhkan keseruan lain. Dalam kelompok besar, orang tua dan anak membentuk lingkaran. Musik pun diputar. Selama musik diputar, mereka harus berjoget bersama. Di tengah lingkaran telah disebar beberapa koran. Saat musik berhenti, mereka harus berdiri di atas koran. Orang tua atau anak yang tidak mendapatkan koran harus keluar dari barisan lingkaran. Sungguh menyenangkan. Para orang tua dan anak-anak saling berebut. Tak jarang, orang tua mengalah agar anaknya dapat menginjak koran.

Kanal Bambu

Family Day TK, Tumbuh dan Berkembang dalam Cinta Keluarga
Bekerja sama membangun saluran air | Dok. Sekolah

Permainan pamungkas kali ini adalah kanal bambu. Secara berkelompok, orang tua dan anak-anak memiliki tugas untuk mengalirkan air menggunakan susunan bambu. Air tersebut harus mengisi galon air yang telah disediakan. Walau terlihat mudah, ternyata tidak demikian. Butuh cukup banyak waktu bagi mereka untuk membentuk kekompakan. Perlahan namun pasti, air mulai mengalir dan memenuhi galon air. Tak ada yang lebih bergembira di permainan ini selain anak-anak. Mereka pun sengaja membasahi pakaian mereka dengan air-air yang menetes dari bambu-bambu yang tersusun. Hingga akhirnya mereka pun bisa basah-basahan bermain air.
Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

"Keterikatan sejati yang menghubungkan antara keluarga bukanlah hubungan darah. Melainkan rasa saling menghormati dan kebahagiaan dalam hidup satu sama lain." -Richard Bach, Penulis
Kebahagiaan di dalam keluarga akan sungguh memengaruhi perkembangan anak. Setiap detik kebersamaan bersama orang tua akan membekas dalam ingatan mereka. Kami ucapkan terima kasih tak terhingga, untuk para orang tua yang telah membimbing, mendampingi, merawat, dengan penuh cinta anak-anak dalam asuhan Anda. Semoga kiranya anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dalam kasih dan cinta keluarga. (ADK)
Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru

Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru

Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru
 
Hari Guru menjadi salah satu momen istimewa bagi kita. Hal itu karena pada Hari Guru, kita memberikan satu waktu khusus untuk berterima kasih kepada guru-guru yang telah berjasa bagi pendidikan kita. Hari Guru juga menjadi waktu berefleksi bagi guru untuk menengok ke belakang, apakah sudah menjadi guru yang baik dalam kegiatan belajar mengajar juga dalam keteladanan.
 
Sama seperti sekolah-sekolah pada umumnya, pada hari ini (25/11/2023) sekolah Wijana Mojoagung juga memperingati Hari Guru. Ada beberapa kegiatan yang kami adakan hari ini. Selain upacara bendera, kami juga mengadakan Kelas Inspirasi. Pada Kelas Inspirasi kali ini, kami juga berkolaborasi dengan SMKS Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono, yang telah mengirimkan timnya untuk menjadi Inspirator bagi anak-anak.

Baca Juga: Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

Upacara Bendera

Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru
Guru-guru bertugas sebagai petugas upacara Hari Guru | Dok. Sekolah

Kegiatan hari ini diawali dengan upacara bendera. Terasa istimewa dan berbeda karena para petugas adalah bapak-ibu guru. Jika biasanya petugasnya anak-anak, pada kesempatan kali ini, kami bertugas sebagai bentuk keteladanan kami. Selain itu, kami juga mau menunjukkan bahwa guru tidak hanya bisa berkata-kata, tetapi juga memberikan contoh dan memang dapat melakukan apa yang kami suruhkan kepada anak-anak.

Surprise

Di penghujung upacara ada sesuatu yang di luar dugaan. Florriensa Al Meera Arief, salah seorang siswi kelas V, maju ke depan dan memohon izin agar bapak-ibu guru berkenan maju dan berbaris di depan anak-anak. Selanjutnya, mereka kembali ke kelas mereka dan mengambil hadiah yang telah mereka siapkan sebelumnya. Setelah anak-anak kembali ke barisan mereka, Glori Christi Damanik, seorang siswi kelas V, maju ke depan dan memberikan persembahan spesial. Dia mempersembahkan lagu Terima Kasih Guru dan membacakan sebuah puisi.

Baca Juga: Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan
 
Anak-anak memberikan ucapan terima kasih | Dok. Sekolah

Dengan nada bergetar karena menahan haru, dia membawakan lagu dengan merdu. Tak sedikit guru-guru yang juga berlinang air mata. Terharu. Begitu bahagia atas hadiah sederhana yang anak-anak berikan kepada mereka. Begitu pula anak-anak. Banyak dari mereka yang kemudian meneteskan air mata mereka. Sebuah momen haru yang sungguh akan terkenang sepanjang hidup mereka. Tak usai di situ saja. Selepas itu, anak-anak kemudian memberikan hadiah kepada guru-guru sambil memberikan ucapan selamat Hari Guru. Selain itu, mereka juga mengucapkan terima kasih.

Kelas Inspirasi

Kelas Inspirasi menjadi sajian khas Wijana Mojoagung dalam memperingati Hari Guru. Pada hari ini, kami berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menjadi Inspirator bagi anak-anak dan membagikan ilmu atau inspirasi kepada anak-anak. Ada 3 Inspirator pada kegiatan kali ini, yaitu (1) Ibu Yayuk Sri Rahayu, orang tua dari Mega Wulandari, siswa kelas TK A; (2) Ibu Eunika Purwaningtiyas, orang tua dari Genaro Fortuoso Pangkorade, siswa kelas TK B; dan (3) Tim dari SMKS Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono.

Baca Juga: Life Study Camp 2023 SDK Wijana - Java in Paradise

Ibu Yayuk, sapaan dari ibu Yayuk Sri Rahayu, memiliki usaha laundry. Sehingga pada kesempatan kali ini, beliau membagikan pengetahuan dan keterampilannya, yaitu melipat dan menyetrika baju. Satu per satu anak-anak mencoba melipat dan menyetrika baju. Mereka begitu antusias. Walau demikian, anak-anak diingatkan agar berhati-hati dalam mempraktikkan. 

Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru
Ibu Nuke mendampingi anak-anak membuat burger | Dok. Sekolah
 
Ibu Eunika Purwaningtiyas, yang akrab dipanggil ibu Nuke, membagikan keterampilannya dalam membuat burger. Secara bergantian, anak-anak diajari untuk membuat burger. Mulai dari memberi saus, mayonnaise, sayur, dan telur. Setelah semua burgernya jadi, mereka menyantapnya bersama-sama.
 
Di tempat berbeda, tim SMKS Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono membagikan ilmu tentang simplisia atau lebih dikenal dengan tanaman obat. Ada beberapa bahan yang mereka kenalkan, di antaranya adalah jahe, kunir, temulawak, daun salam, mengkudu, kayu manis, dan sereh. Selain itu, mereka juga diajak untuk mengenali bahan-bahan tersebut. Salah satu cara yang biasa dilakukan adalah dengan membaunya. Anak-anak begitu antusias dengan apa yang disampaikan. Semua itu tak lain karena materi yang disampaikan menarik, dan pematerinya begitu bersemangat dalam menyampaikannya.

Kelas Inspirasi, Kegiatan Khas Peringatan Hari Guru
Tim dari SMKS Farmasi Kertosono bersama guru-guru | Dok. Sekolah

Terima kasih para inspirator atas partisipasi dan kesediaannya untuk bekerja sama dengan kami. Sungguh bahagia, kami memiliki bapak-ibu wali murid yang juga peduli akan pendidikan anak.
 
Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

Sungguh menyenangkan ketika sekolah dapat berkolaborasi untuk perkembangan pembelajaran anak-anak. Sekolah senantiasa berinovasi bersama dengan orang tua untuk mewujudkan merdeka belajar. Semoga semakin hari, pendidikan di Indonesia semakin berkembang seturut semakin kuatnya motivasi dari para guru untuk mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Selamat hari Guru untuk para guru di seluruh Indonesia. (ADK)
Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
 Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

 
Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan

10 November oleh negara kita secara khusus diperingati sebagai Hari Pahlawan. Selain untuk mengenang perjuangan para pahlawan, setiap warga juga diharapkan dapat menggali semangat perjuangan dari para pahlawan, guna turut memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai bentuk peringatan Hari Pahlawan, Wijana Mojoagung mengadakan kegiatan Cosplay Pahlawan Nasional. Cosplay adalah gabungan dari dua kata bahasa Inggris yaitu “Costume” dan “Play”. Secara harafiah, cosplay berarti bermain kostum. Kostum yang dipakai pada umumnya adalah tokoh anime, manga, artis, penyanyi, dan banyak yang lainnya. Nah, kali ini cosplay-nya adalah pahlawan nasional.

Baca Juga: Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

Pada hari ini (10/11/2023), anak-anak diminta untuk berdandan semirip mungkin dengan pahlawan yang mereka tiru. Selain sebagai bentuk penyemangat, anak-anak juga diharapkan dapat lebih mengenal pahlawan nasional kita.

Upacara Bendera

Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan
Upacara bendera Hari Pahlawan | Dok. Sekolah

Kegiatan pagi ini diawali dengan upacara bendera. Sebagai warna negara yang baik, upacara bendera dilaksanakan sebagai bentuk penguatan jiwa nasionalisme dan bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang dan gugur untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun ada yang terlihat berbeda. Bapak/ibu guru, petugas upacara, dan peserta upacara bukannya memakai seragam, tetapi memakai pakaian cosplay pahlawan nasional. Sungguh menjadi pemandangan yang menarik dan berbeda dari biasanya.

Pawai

Kegiatan selanjutnya adalah pawai. Pawai ini diadakan dengan mengelilingi kompleks pedesaan di belakang sekolah. Secara bersama-sama, mulai dari murid Preschool hingga SD, berbaris dan berjalan berkeliling menyusuri jalanan desa. Tak hanya berjalan saja, namun mereka juga diajak untuk menyapa warga sekitar yang mereka jumpai selama perjalanan.

Baca Juga: Life Study Camp 2023 SDK Wijana - Java in Paradise

Costume Show

Selepas dari pawai, anak-anak melanjutkan kegiatan, yaitu Costume Show. Secara bergantian, masing-masing kelompok kelas berlenggak-lenggok di atas “catwalk” yang telah disiapkan. Kegiatan ini dimulai dari anak-anak Preschool. Dengan begitu menggemaskan, mereka berjalan dan berpose. Kemudian disusul oleh kelas TK. 
 
Anak TK sedang memperagakan kostum pahlawan | Dok. Sekolah

Selepas kelas Preschool dan TK, tiba giliran untuk anak-anak SD. Berbeda dengan TK, di tingkat SD, anak-anak tak hanya memperagakan kostumnya saja. Mereka juga harus menceritakan biografi singkat dari pahlawan yang mereka peragakan. Banyak pahlawan “baru” yang mereka ketahui setelah melihat dan mendengar pemaparan dari teman yang lain. Dari kegiatan ini, anak-anak menjadi lebih mengenal pahlawan nasional kita. Selain itu, mereka juga memperoleh informasi baru dari pahlawan-pahlawan Indonesia.

Pesta Mangga

Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan
Anak-anak sedang menikmati mangga | Dok. Sekolah

Hal lain yang berbeda kali ini adalah “Pesta Mangga”. Di halaman sekolah, terdapat pohon mangga yang sudah berbuah cukup banyak. Oleh sebab itu, sekolah mengajak anak-anak untuk bersama-sama menikmati hasil dari tanaman di mangga tersebut. Secara berkelompok, anak-anak menikmati mangga yang telah dikupas dan dipotong-potong oleh ibu-ibu guru. Mereka sungguh menikmatinya. Walau begitu, tak jarang mereka meringis menahan asam dari buah mangga yang masih asam. Namun, hal itu tak mengurangi keseruan dari Pesta Mangga kami.

Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

Pengumuman Pemenang

Kini tibalah pengumuman. Saat yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Karena para pemenang akan mendapatkan sejumlah uang yang cukup lumayan. Berikut adalah para pemenangnya.

Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan
Pemenang Cosplay Preschool | Dok. Sekolah

Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan
Pemenang Cosplay TK | Dok. Sekolah

Cosplay Pahlawan, Sarana Menggali Semangat Perjuangan
Pemenang Cosplay SD | Dok. Sekolah

Selamat untuk para pemenang yang telah mempersiapkan dan menampilkan yang terbaik. Semoga membawa semangat baru dalam meraih prestasi. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana
Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023

 
 

Tidak dapat dipungkiri, kemajuan zaman dan perkembangan teknologi selain membawa pengaruh positif, juga membawa pengaruh yang kurang baik. Salah satunya adalah mulai lunturnya etika dalam keseharian generasi muda. Hal itu tak lepas dari semakin menjamurnya penggunaan gadget dan media sosial. Demi meminimalisir semakin tergerusnya etika, maka perlu ada penyegaran yang diberikan kepada anak-anak.

Berkaca dari hal tersebut, selama 2 hari 1 malam, yaitu 27-28 Oktober 2023, sekolah mengadakan kegiatan Character Building dengan tema “Edukasi Etika untuk Generasi Muda”. Kegiatan ini diadakan di sekolah dan diikuti oleh siswa kelas III sampai kelas VI. Tema ini diambil guna mengingatkan kembali pentingnya etika dalam kehidupan sehari-hari.

Etika Menyapa dan Berperilaku

Ice breaking menjadi bagian awal dari kegiatan ini. Sebelum memulai kegiatan, anak-anak perlu diajak untuk refreshing terlebih dahulu. Mereka melakukan pemanasan dengan menyanyi dan melakukan permainan-permainan sederhana. 

Baca Juga: Cooking Day 2023 - Hasil Olahan Umbi-umbian

Sesi pertama ini diberikan oleh Bapak Antonius Dwi K., S.Pd.. Materi yang diberikan adalah tentang etika menyapa. Anak-anak diajak untuk bisa mendalami dan menerapkan cara menyapa, terlebih kepada orang yang lebih tua. Tak dapat dipungkiri, budaya menyapa atau membungkukkan badan ketika lewat di depan orang yang lebih tua, sudah mulai hilang dan jarang ditemui di era modern ini. Selain menyapa, anak-anak juga diingatkan kembali tentang bagaimana berperilaku. Termasuk di antaranya adalah berterima kasih dan meminta maaf. 

Etika Makan

Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023
Pemateri memberikan pemaparan materi | Dok. Sekolah
 
Materi etika makan ini disampaikan oleh Bapak Filipus Seshigos, S.Pd.. Dalam pemaparannya, beliau mengajak anak-anak untuk makan sesuai etika dan menjaga kesopanan saat makan. Di antaranya adalah tidak makan sambil mengobrol, menghabiskan makanan yang diambil, tidak bersendawa, dan lain sebagainya. Banyak informasi baru yang didapatkan oleh anak-anak, yang tentunya sedikit demi sedikit harus mulai dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wijana’s Fine Dinning

Satu bagian yang menarik, tidak biasa, dan istimewa di kegiatan kali ini adalah adanya “Fine Dinning”. Makan malam pada kegiatan ini kami konsep “makan malam mewah” ala Wijana. Fine Dinning ini dipandu oleh Ibu Theresia Maria K., S.Si.. Sebelum menyantap hidangan, anak-anak diberikan arahan oleh ibu Theresia terkait cara mereka makan. Mulai dari mengambil sendok dan garpu, meletakkan tisu, dan lain-lain. Hidangan yang mereka santap pertama disebut “appetizer” atau hidangan pembuka, yang berupa sop sayur. Appetizer ini dihidangkan dengan maksud membangkitkan selera makan atau nafsu makan. 
 
Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023
Anak-anak menyantap menu Fine Dinning | Dok. Sekolah

Setelah mencicipinya, anak-anak disajikan makanan “main course” (sajian utama), yaitu nasi, sup, dan oseng tahu tempe. Dengan menerapkan etika makan yang sudah dipelajari dan dengan arahan dari Ibu Theresia, mereka mulai menyantap hidangannya. Bukan suatu yang mudah ternyata, bagi anak-anak. Hal itu karena apa yang dilakukan ini berbeda dari kebiasaan yang mereka lakukan. Tidak sedikit dari mereka yang mereka tegang. Bahkan tangan mereka pun bergetar saat menyendok nasi.

Baca Juga: Market Day, Sarana Pengembangan Entrepreneurship

Sajian terakhir yang mereka nikmati adalah dessert atau hidangan penutup. Dessert yang kami siapkan adalah es oyen Bandung. Meskipun ini es, namun dalam meminumnya, anak-anak harus tetap menerapkan etika, termasuk bagaimana cara menyendoknya juga.

Dalam kegiatan ini, anak-anak tentunya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, menegangkan, tetapi juga menjadi pengalaman yang baru. Karena mereka makan bersama-sama dan dengan suasana yang berbeda. Selain itu, mereka juga belajar menerapkan etika saat makan bersama-sama.

Kegiatan Malam

Setelah bersantap malam, anak-anak masuk lagi ke dalam ruang pertemuan untuk melanjutkan sesi etika berbicara, yang masih disampaikan oleh Bapak Filip. Selanjutnya mereka beraktivitas dengan kelompok dan bermain peran, untuk memerankan drama tentang materi yang sudah dipelajari sepanjang hari ini tadi. Malam pun ditutup dengan doa malam dan pengendapan bersama.

Kegiatan Hari Kedua

Berhubung tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda, maka pada hari ini (28/10/2023) kami mengadakan upacara bendera bersama. Selepas upacara, anak-anak dipersilakan untuk menyantap hidangan sarapan. Meski pun mereka makan dengan tetap menerapkan etika makan, namun tidak terlalu menegangkan seperti saat makan malam kemarin.

Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023
Secara berkelompok bermain Tic Tac Toe | Dok. Sekolah

Tibalah salah satu sesi yang disukai oleh anak-anak, yaitu game outdoor. Game yang kami berikan cukup familier. Game yang akan dimainkan oleh anak-anak adalah Tic Tac Toe. Bedanya, permainan ini memanfaatkan galon air mineral dan tali. Selain itu, permainan ini juga butuh kekompakan. Masing-masing kelompok harus beradu cepat untuk memindahkan galon air mineral mereka untuk dapat membentuk garis. Bagi yang telah berhasil menempatkan 3  galon dan membentuk 1 garis, maka merekalah pemenangnya.

Baca Juga: Life Study Camp 2023 SDK Wijana - Java in Paradise

Aksi Nyata

Edukasi etika ini bukan hanya sebatas teori semata. Selama kegiatan ini, anak-anak harus menerapkannya pula. Mereka dibekali dengan ID Card yang terdapat 10 bintang. Jika anak melakukan pelanggaran etika, misalnya tidak menyapa guru, berkata kurang sopan, tidak permisi, dll, maka salah satu bintangnya akan dikurangi. Semakin banyak mereka melanggar, semakin banyak pula bintang mereka akan hilang.
 
Edukasi Etika untuk Generasi Muda - Character Building 2023
Mencuci peralatan makan seusai makan | Dok. Sekolah

Melalui kegiatan ini, anak-anak disegarkan kembali akan etika dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, mereka bisa berlaku sesuai etika di kesehariannya, bukan hanya melakukannya karena paksaan, tetapi karena kesadaran. (ADK)

Penulis
Antonius Dwi K., S.Pd.
Sie Kesiswaan SDK Wijana

 
Program Kami

Formulir Kontak